Banda Aceh- Langkah Pemerintah Aceh yang berencana merayakan hari perdamaian Aceh ke-15 dengan cara konvoi kendaraan motor besar (Moge) terus mendapat kecamatan dari berbagai pihak. Kegiatan tersebut, selain mengundang keramaian di tengah publik yang terlarang di era pandemi covid-19 ini, juga merupakan pemborosan akut. Maka itu, Sekjen Forum LSM Aceh Sudirman Hasan meminta Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah segera membatalkan kegiatan tersebut.
“Gubernur tidak perlu malu untuk membatalkan acara itu. Malah ia akan mendapat banyak pujian dari masyarakat kalau mengalihkan anggaran konvoi Moge tersebut untuk hal lain yang lebih bermanfaat,” kata Sudirman.
Sebagaimana teungkap sebelumnya, kegiatan konvoi moge yang dipimpin oleh Sekda Aceh itu menggunakan anggaran APBA sebesar lebih dari Rp 300 juta. Anggaran tersebut, antara lain digunakan untuk sewa sound system, pembuatan spanduk, dokumentasi acara touring, sewa mobil untuk touring, BBM panitia, dan sebagainya.
“Bahkan untuk pembelian masker dan hand zanitizer bagi peserta Konvoi Moge itu juga harus disediakan Pemerintah Aceh dengan anggaran sekitar Rp 6 juta lebih. Inikan merupakan ide gila yang tidak hanya menyakiti hati rakyat, tapi sama sekali tidak ada kaitannya dengan perdamaian,” tambah Sudirman.
Dengan semua agenda yang tidak masuk akal itu, maka Sudirman Hasan meminta Plt Gubernur Aceh segera mengalihkan semua anggaran konvoi itu kepada hal yang bermanfaat untuk masyarakat, terutama para korban konflik yang saat ini banyak mengalami tekanan ekonomi.
Kalau saja anggaran itu digunakan untuk merenovasi rumah korban konflik yang rusak, Sudirman memperkirakan lumayan banyak rumah yang bisa direnovasi atau bisa juga anggaran itu untuk bantuan sembako bagi korban konflik, maka setidaknya ada ribuan keluarga yang terbantu.
“Ini kok malah memfasilitasi orang-orang yang punya moge untuk acara hura-hura. Padahal semua orang tahu, yang punya moge itu pasti bukan orang miskin. Ngapain Pemerintah Aceh memfasilitasi mereka dengan dana APBA,” kata Sudirman Hasan
Dengan alasan itu, Sudirman tidak hanya melihat Pemerintah Aceh telah menyakiti rakyat Aceh, tapi juga menciderai makna hari perdamaian. “Kalau hari perdamaian diperingati seperti itu, rakyat pasti melawan, dan ujung-ujungnya muncul konflik baru,” ujarnya.
Maka itu, Sudirman Hasan mendesak Plt Gubernur Aceh segera membuat keputusan untuk membatalkan acara tersebut. Acara peringatan hari damai Aceh ini juga tidak perlu dilakukan dengan upacara atau seremoni yang berlebihan dengan kondisi seperti sekarang.
“Langsung saja serahkan bantuan uang tunai atau paket sambako kepada masyarakat.” Katanya. Bahkan bila perlu, tambah Sudirman Hasan, Plt Gubernur Aceh harus memberi teguran kepada Sekda atau semua pihak yang terkait memprakarsai kegiatan konvoi Moge itu.
Dengan demikian, ke depan tidak ada lagi anggaran pembangunan Aceh yang dibuang percuma untuk acara hura-hura mengatasnamakan perdamaian.